Kamis, 24 Februari 2011

Riwayat Hidup Adolf Hitler

Adolf Hitler

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Adolf hitler)
Langsung ke: navigasi, cari
Adolf Hitler
Adolf Hitler

Masa jabatan
2 Agustus 193430 April 1945
Pendahulu Paul von Hindenburg
sebagai presiden
Pengganti Karl Dönitz
sebagai presiden

Masa jabatan
30 Januari 193330 April 1945
Pendahulu Kurt von Schleicher
Pengganti Joseph Goebbels

Lahir 20 April 1889
Braunau am Inn, Austria-Hongaria
Meninggal 30 April 1945 (umur 56)
Berlin, Jerman
Kebangsaan Jerman
Partai politik NSDAP
Suami/Istri Eva Braun
meninggal pada 29 April 1945)
Tanda tangan Tanda tangan Adolf Hitler
Adolf HitlerTentang suara ini dengarkan (lahir 20 April 1889 – meninggal 30 April 1945 pada umur 56 tahun) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia.
Ketika Perang Dunia II akan berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanah-nya di Berlin bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva Braun.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Masa kecil

Masa kecil Hitler
Adolf Hitler dilahirkan di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889 sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler (1837–1903), merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Sedangkan ibunya, Klara Pölzl (1860–1907), adalah istri ketiga Alois. Keluarga Hitler berpindah pindah dari Braunau am Inn ke Passau, Lambach, Leonding, dan Linz. Hitler kecil merupakan pelajar yang baik pada waktu bersekolah pada sekolah menengah pertama (elementary school). Namun pada kelas enam, tahun pertamanya di sekolah menengah atas (high school), ia gagal dan harus mengulang kelas. Hitler kelak menyatakan bahwa kegagalan itu disebabkan pemberontakan atas ayahnya, yang menginginkan Adolf Hitler mengikutinya berkarier sebagai pegawai bea cukai. Adolf Hitler berkeinginan menjadi seorang pelukis dibandingkan mengikuti jejak ayahnya. Setelah Alois meninggal pada 3 Januari 1903, tidak ada perkembangan berarti dalam pendidikannya di sekolah. Pada usia 16, ia keluar dari sekolah tanpa gelar apapun.

[sunting] Awal masa dewasa

Dari tahun 1905, Hitler menjalani kehidupan Bohemian di Wina dengan dukungan dari ibunya . Ia ditolak dua kali oleh Akademi Seni Wina (1907–1908). Pada 21 Desember 1907, ibu Hitler meninggal karena kanker payudara pada usia 47 tahun. Diperintahkan oleh pengadilan Linz, Hitler memberikan bagiannya atas pensiun ayahnya (sebagai anak yatim) kepada saudara perempuannya Paula. Ketika dia berumur 21, ia memperoleh warisan dari seorang bibinya. Hitler berjuang sebagai pelukis di Wina, menyalin gambar dari kartu pos dan menjual lukisannya pada turis. Setelah ditolak untuk kedua kalinya pada sekolah seni, Hitler kehabisan uang. Pada 1909, ia hidup di penampungan untuk tunawisma. Hitler menerima bagian terakhir dari kekayaan ayahnya pada bulan Mei 1913 dan pindah ke Munich. Kepindahan Hitler ke Munich juga membantunya menghindar dari wajib militer di Austria tetapi tentara Austria akhirnya berhasil menangkapnya. Setelah pemeriksaan fisik, Hitler dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjalani wajib militer dan diizinkan kembali ke Munich. Tetapi, ketika Jerman memasuki kancah Perang Dunia I pada Agustus 1914, Hitler mengajukan petisi kepada Raja Ludwig III Bavaria untuk mengizinkannya bertugas dalam resimen Bavaria. Petisi ini dikabulkan, dan Adolf Hitler tercatat dalam ketentaraan Bavaria.

[sunting] Perang Dunia I

Hitler muda (kiri) berpose dengan prajurit Jerman lain.
Adolf Hitler
Hitler bertugas di Perancis dan Belgia dalam Resimen Cadangan Ke-16 Bavaria, mengakhiri perang sebagai Gefreiter (setara dengan prajurit kepala dalam ketentaraan Inggris dan Amerika pada waktu itu). Ia terlibat dalam sejumlah pertempuran besar di Front Barat, termasuk Pertempuran Ypres, Pertempuran Somme dan Pertempuran Passchendaele. Pertempuran Ypres (Oktober 1914), yang dikenal di Jerman sebagai Kindermord bei Ypern (Pembantaian atas Orang Tak Bersalah), mengorbankan sekitar 40.000 orang (antara sepertiga hingga setengah) dari sembilan infantri yang ada terbunuh dalam dua puluh hari, dan kompi Hitler sendiri berkurang dari 250 menjadi 42 orang pada Desember. Hitler dua kali memperoleh bintang jasa atas keberaniannya. Ia menerima bintang jasa Iron Cross, Kelas Kedua pada 1914 dan bintang jasa Iron Cross, Kelas Pertama pada 1918, sebuah kehormatan yang jarang diterima oleh seorang Gefreiter. Namun karena staf resimen berpikir Hitler kurang memiliki kecakapan memimpin, ia tidak pernah dipromosikan menjadi Unteroffizier (setara kopral Inggris). Sejarawan yang lain mengatakan ia tidak dipromosikan karena ia tidak berkewarganegaraan Jerman. Pada 15 Oktober 1918, Hitler dikirim ke rumah sakit lapangan, karena mengalami kebutaan sementara akibat serangan gas mustard.

[sunting] Nazi

Hitler kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP) pada bulan Juli 1921. Hitler menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai. Dia kemudian menukar nama DAP menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau partai Nazi.
Pada tahun 1929 NSDAP menjadi pemenang mayoritas dalam pemilihan umum di kota Coburg, dan kemudian memenangi pemilu daerah Thüringen. Presiden Jerman masa itu, Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Kanselir.

[sunting] Masa pemerintahan

Der Führer
Pada masa pemerintahannya sebelum Perang Dunia II. Hitler memerintah dengan menetapkan pemerataan ekonomi, meningkatkan lapangan pekerjaan dan sarana sarana umum serta proyek-proyek umum. Salah satu sumbangannya dalam dunia otomotif adalah usulannya untuk membuat kenderaan murah yang dijangkau oleh rakyat Jerman yang akhirnya diwujudkan dalam bentuk mobil Volkswagen (VW).
Pada Juni 1934, di malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang (bahasa Jerman: Nacht der langen Messer) Hitler membunuh semua penentangnya dalam partai Nazi yakni Roehm dan para pemimpin SA (Sturm Abteilungen). Hitler juga menyalahkan komunisme dan Yahudi atas situasi ekonomi yang buruk dan berhasil meraih dukungan militer dengan melaksanakan politik pembangunan peralatan militer Jerman. Hitler menyalahkan, menyerang, dan membunuh orang komunis dan Yahudi karena Hitler memiliki dendam pribadi pada orang - orang komunis dan Yahudi, dendam yang menghantui selama masa hidupnya.

[sunting] Hitler dan Teori Darwin

Teori Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.
Dari dalam dirinya tumbuh 'kekuatan' yang mendapat inspirasi dari teori Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia mengadopsi konsep egenika yang menjadi dasar pijakan pandangan evolusionis Nazi. Egenika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkawinan hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.
Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.
Masih dalam eforia teori evolusi dan egenika, Nazi menghimbau muda-mudi berambut pirang bermata biru yang diyakini mewakili ras murni Jerman supaya berhubungan seks tanpa harus menikah. Pada 1935, Hitler memerintahkan didirikannya ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya tinggal para wanita muda yang memiliki ras Arya. Para perwira SS (Schutzstaffel) sering mampir ke sana buat mesum dengan dalih egenika. Para bayi yang lahir kemudian disiapkan menjadi prajurit masa depan ‘Imperium Jerman’.
Menurut Charles Darwin, karena ukuran tengkorak manusia membesar saat menaiki tangga evolusi, maka di seluruh Jerman dilakukan pengukuran buat membuktikan tengkorak bangsa Jerman lebih besar dari ras lain. Mereka yang tak sebesar ukuran resmi, begitupun yang gigi, mata, dan rambut di luar kriteria evolusionis langsung dihabisi dan mayatnya dibuang ke sungai rheine atau dikubur secara masal dengan mayat lainnya.[rujukan?]

[sunting] Perang Dunia II dan Kejatuhan

Hitler dan Mussolini, dua orang pemimpin blok Axis Perang Dunia II
Pada September 1939, Hitler menyerang Polandia dengan serangan taktik blitzkrieg (serangan darat, udara secara kilat) mencapai kejayaan yang mengejutkan musuh dan jenderalnya sendiri. Serangan terhadap Polandia menyebabkan musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dengan itu dimulailah Perang Dunia II.
Pada masa Perang Dunia II, pihak Inggris dipimpin oleh Sir Winston Churchill yang menggantikan Arthur Neville Chamberlain yang jatuh akibat skandal serbuan Nazi ke Polandia 1939, Perancis yang dipimpin oleh Jendral Gamelin yang saat itu ditunjuk sebagai komando tertinggi sekutu gagal menahan serangan kilat Jerman ke Belgia dan Perancis, Perancis akhirnya dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle yang memimpin pasukan perlawanan Perancis pada masa Pemerintahan Vichy, serta bantuan Amerika Serikat yang dipimpin Jendral Eisenhower sebagai panglima mandala di Eropa meskipun sebelumnya Amerika Serikat enggan terlibat pada perang yang sebelumnya dianggap sebagai perang Eropa itu.
Setelah lama berperang dan setelah mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran, Hitler menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan. Awal kekalahan Hitler adalah saat menggempur Kota Kursk Uni Soviet dengan Operasi Citadel, kekuatan Jerman terdiri dari 800.000 infanteri, 2.700 tank lapis baja, 2.000 pesawat tempur dan dipimpin oleh Jenderal Erich Von Manstein dan Jenderal Walther Models sedangkan kekuatan Uni Soviet terdiri dari 1.300.000 infanteri, 3.600 tank, dan 2.400 pesawat tempur. Rencana serangan ini telah diketahui secara detail oleh intelejen Uni Soviet yang berada di Switzerland. Stalin pun langsung memerintahkan tentaranya untuk membangun pertahanan kuat di kawasan Kursk. Di pertempuran inilah banyak sekali tank - tank andalan Jerman dan Uni Soviet hancur, diantaranya Tank Tiger, Panther, Elefant (Jerman) dan Tank T-34, SU -152, dan KV -1. Jerman mengalami pukulan mematikan di Stalingrad serta Serangan pukulan sekutu di Normandia dan gagal dalam Ardennes Offensive, yaitu serangan balasan yang dilakukan tentara jerman atau Wehrmacht dan beberapa divisi panzer yang masih tersisa dipimpin Jenderal Mantauffel pada saat musim salju untuk merebut kembali Kota Antwerp di Belgia. Serangan ini berlangsung secara terseok - seok dan berakhir gagal karena kurangnya pasokan logistik dan bahan bakar untuk Panzer dari Jerman sehingga banyak panzer yang masih "Fresh from the Oven" seperti tank Tiger dan Panther teronggok di pinggir jalan karena kehabisan solar.
Hitler yang menyadari kejatuhannya sudah dekat kemudian mengawini wanita simpanannya Eva Braun, kemudian bunuh diri bersama-sama pada 30 April 1945. Jasadnya dibakar agar tidak jatuh ke tangan musuh,dan setelah kematian Hitler beberapa hari kemudian akhirnya jerman menyerah terhadap pihak rusia dan sekutu. Setelah Perang Dunia 2 berakhir, Jerman dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat yang berada pada kekuasaan sekutu dan Jerman Timur yang berada pada kekuasan Uni Soviet. Hal ini terjadi akibat Perang Dingin. Tetapi pada akhir abad ke-20 kedua wilayah Jerman yang terpisah ini akhirnya bersatu kembali, setelah runtuhnya dan dihancurkannya Tembok Berlin.

[sunting] Jabatan Politik

[sunting] Pranala luar

Partai Nazi

Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP, Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman) atau Partai Nazi adalah sebuah partai politik yang pernah dimiliki oleh Jerman yang didirikan pada 1920 dan berbasis di München. Sebelum itu bernama Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman), nama partai itu diubah pada tanggal 24 Februari 1920. Lambang resmi NSDAP adalah Swastika.
NSDAP adalah kekuatan politik utama dalam Nazi Jerman sejak kejatuhan Republik Weimar pada tahun 1933 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ketika dideklarasikan ilegal dan para pemimpinnya ditangkap dan dikenai tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan melalui Pengadilan Nurenberg. Para penganut dan pelaksana Partai Nazi telah mengangkat sebuah ideologi politik baru, biasa dikenal sebagai "Nazisme".
Pemimpin partai ini, Adolf Hitler, dipilih menjadi Kanselir Jerman oleh presiden Paul von Hindenburg pada tahun 1933. Sejak saat itu, Hitler dengan cepat membangun rezim totalitarian di Jerman.[1][2][3][4] yang dikenal dengan sebutan Reich ketiga.
Ideologi Nazi menekankan pada kemurnian ras orang-orang Jerman dan menyingkirkan kaum yang mereka sebut sebagai Lebensunwertes Leben (di antaranya Yahudi, orang Slavia, Orang Rom, dan homokesual), kelompok Saksi-Saksi Yehuwa, orang-orang cacat mental atau fisik, dan komunis. Untuk menjalankan ideologi ini, Nazi melakukan pembunuhan sistematis terhadap 6 juta Yahudi (yang kini dikenal dengan sebutan Holocaust), dan lima juta orang lainnya, sebagian besar orang Rusia, Polandia, dan Roma. Kebijakan Hitler untuk membangun kekaisaran di Eropa dengan cara-cara kekerasan seperti ini kemudian memicu pecahnya Perang Dunia 2 di Eropa.

Daftar isi

Langsung ke: navigasi, cari
Bagian dari seri tentang
Nazisme
Simbol nazisme
[sembunyikan]

[sunting] Riwayat

[sunting] Masa awal

[sunting] Munculnya paham anti-Semit

Tentara Raterepublik.
Nazisme muncul sebagai akibat dari Perang Dunia I. Pada 11 November 1918 secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Pasukan garis depan tidak merasa dikalahkan dan mereka heran mengapa gencatan senjata terjadi begitu cepat sehingga mereka harus segera meninggalkan posisinya padahal mereka masih berada di wilayah musuh.[5] Mitos yang berkembang di antara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah "ditikam dari belakang." Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perbedaan pendapat di negara mereka. Ketika pasukan selamat itu kembali ke Jerman baru yang demokratis, mereka membawa serta kekecewaan mereka. Seusai perang, negara-negara sekutu melanjutkan blokade terhadap Jerman. Pasukan yang kembali dan berbaris melewati München, ibukota Bayern, terkejut melihat keluarga mereka yang masih menderita. Jutaan rakyat Jerman kelaparan dan ribuan lainnya sekarat akibat penyakit TBC dan influenza.
Pasukan Freikorps yang sedang bertempur di kota Munich.
Di Jerman, politik terbagi menjadi 2 kutub, Konservatif dan Sosialis[5]; masing-masing kelompok menjadi radikal di masa krisis. Situasi semakin bertambah buruk dengan munculnya gerakan Republik Soviet München, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet yang dikobarkan oleh kelompok sayap kiri Raterepublik di Munich. Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah. Freikorps benar-benar menjalankan tugasnya, mereka membantai orang-orang yang mereka anggap sebagai anggota Raterepublik dan berhasil menumpas pemberontakan itu.
Pransangka anti-Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi, sehingga muncul kesan bahwa Bolshevisme (komunis) dan Yudaisme pada adalah dasarnya sama. Wajar ketika sikap anti Yahudi kemudian berkembang luas.
Parade perayaan kemenangan Freikorps di München
Freikorps dielu-elukan di München setelah penumpasan Raterepublik. Kelompok Yahudi adalah kambing hitam yang sempurna untuk disalahkan atas semua penyakit negara tersebut. Freikorps didukung pejabat-pejabat sayap kanan di militer seperti Kapten Ernst Roehm (yang nantinya akan menjadi komandan tertinggi SA, "Pasukan Badai"), seorang pria dengan filosofi sederhana:
Aku masih muda dan liar. Karenanya, perang dan kerusuhan lebih menarik bagiku dibandingkan tatanan borjuis yang rapi. Brutalitas dihargai, rakyat butuh rasa takut; mereka ingin takut pada sesuatu; mereka ingin seseorang yang membuat mereka takut dan memaksa mereka menyerahkan dalam ketakutan.[5]

[sunting] Kelahiran Nazi

Di awal tahun 1918, sebuah partai bernama Freier Ausschuss für Einen Deutschen Arbeiterfrieden (Komite Bebas untuk Kedamaian Buruh Jerman) didirikan di Bremen, Jerman. Anton Drexler, seorang tukang kunci dan penyair, mendirikan sebuah cabang dari perkumpulan ini pada 7 Maret 1918, di Munich. Drexler pernah menjadi anggota partai Fatherland semasa Perang Dunia I, dan merupakan salah satu penentang perjanjian damai antara Sekutu dengan Jerman yang mengakhiri Perang Dunia I tahun 1918. Ia memiliki pandangan seperti umumnya nasionalis militan saat itu: menentang Perjanjian Versailes, anti-semit dan anti-marxis, dan mempercayai superioritas ras Arya. Ia juga percaya bahwa kapitalisme Internasional merupakan bagian dari gerakan dominasi Yahudi di seluruh dunia dan menuduh kapitalis mengambil keuntungan (profit) dari Perang Dunia I.[6] Drexer juga berpandangan bahwa kekacauaan dan ketidakstabilan politik adalah karena Republik Weimar tidak mau memedulikan rakyat kecil.[7]
Pada tahun 1919, Drexler, dengan Gottfried Feder, Dietrich Eckart dan Karl Harrer, mengubah nama partai tersebut menjadi Deutsche Arbeiterparte (Partai Pekerja Jerman) atau biasa disingkat DAP. [8]
Tahun 1919, Rohm bergabung dengan partai tersebut. Di sana, dia bertemu dengan seorang veteran Perang Dunia I, berusia 30 tahun: Kopral Adolf Hitler yang sama seperti Rohm, membenci kelompok Komunis dan Yahudi. Hitler juga bergabung dengan partai pekerja Jerman pada tahun 1919. Di kartu anggotanya tertera dia anggota nomor 555 meskipun pada kenyataannnya dia anggota nomor 55; partai itu memberi nomor mulai dari 500 agar anggotanya terlihat banyak[5][9].
Hitler (berdiri kedua dari kanan) dan teman-temannya di partai DAP.
Hitler tak berbeda dengan ribuan mantan prajurit lainnya di München, dia luntang-lantung tanpa pekerjaan tetap. Tapi kini dia telah menyadari bakat alaminya untuk berorasi dan menarik orang untuk bergabung dengan partainya, sehingga ia memiliki peran dominan di sana. Dia salurkan kebencian, kemarahan atas berakhirnya perang dengan pidato yang berapi-api. Hitler selalu berbicara tentang apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan perjanjian damai Versailes yang ditandatangani pada akhir Perang Dunia I. Berdasarkan perjanjian itu, Jerman kehilangan banyak wilayah negaranya. dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang. Pada awal 1920, inflasi merajalela tak terkendali, keuangan benar-benar hancur sehingga rakyat Jerman berpikir bahwa demokrasi tak menghasilkan apapun.[5]
Di Bayern, pada tahun 1921 Hitler dinobatkan menjadi pimpinan partai pekerja Jerman yang kecil itu. Namanya di ubah menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei ("Partai Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman"), disingkat Nazi atau NSDAP. Saat itu hanyalah salah satu dari banyak partai sayap kanan di Munich dan mereka semua mengatakan yang sama: Versailes adalah kejahatan dan kelompok Yahudi ada di belakangnya.
Dinamisme Hitler yang dibarengi dengan nada tanpa kompromi dalam pidato-pidatonya mulai menarik warga Bayern terkemuka lainnya untuk berpaling pada partai baru Nazi. Pada tahun 1922, seorang penerbang ulung pemegang penghargaan "Pour le Merite" sekaligus komandan skuadron Richthodenber dalam Perang Dunia I, Hermann Göring, bergabung dengan Nazi. Nazi pun menyebarkan pengaruhnya ke wilayah pedesaan Bayern. Di sana, seorang mahasiswa pertanian yang awalnya ingin menjadi peternak ayam, Heinrich Himmler, bergabung dengan Nazi (di kemudian hari, ia ditunjuk sebagai komandan tertinggi SS).

[sunting] Percobaan revolusi

Bulan Januari 1923 di Ruhr, pasukan Perancis datang untuk meminta pembayaran ganti rugi perang, mengasingkan dan menghina rakyat Jerman. Perancis memerintah mereka dengan tangan besi. Rakyat Jerman menganggap hal ini sebagai upaya balas dendam. Sentimen nasionalis pun mulai berkembang di Jerman. Sebagai hasilnya, jumlah anggota Partai Nazi bertambah drastis menjadi sekitar 20.000 orang.[10]
The reaction to these events was an upsurge of nationalist sentiment. Nazi Party membership grew sharply, to about 20,000.[13]
Hitler dan Nazi memanfaatkan ketidakpuasan rakyat Jerman.
Monumen perang Feldherrenhalle di München, foto diambil tahun 1981.
Di München pada tahun 1923, dalam suasana krisis yang disebabkan oleh pendudukan Ruhr, Hitler dan Nazinya mulai bertindak. Hitler berdiri di atas panggung Burgerbrau Keller pada tanggal 8 November dan menghentikan rapat politik sayap kanan, ia menyerukan dilaksanakannya sebuah revolusi nasional untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri di Berlin. Keesokan harinya, 9 November 1923, Nazi, bersama dengan partai sayap kanan lainnya berparade di Munich untuk mengumpulkan dukungan. Mereka dihentikan oleh polisi di monumen perang Feldherrenhalle. Awalnya, Nazi berharap militer dan polisi mendukung parade tersebut dan bergabung bersama mereka, tapi yang terjadi sebaliknya, polisi tidak mendukung mereka; tembakan dilepaskan dan peserta parade dibubarkan. Untung bagi Hitler, ia berhasil lolos dari penembakan itu. 4 perwira polisi dan 16 anggota Nazi kehilangan nyawa mereka. Selain membunuh polisi, beberapa pengikut Nazi juga melakukan perampokan bank dalam aksinya.
Hitler kemudian diadili bersama pimpinan parade lainnya pada awal 1924 dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap polisi dan perampokan bank. Dalam pengadilan tersebut, Hitler dengan sikapnya yang menantang berkata:
Kau bisa menyatakan kami bersalah ribuan kali, tapi dewi yang memimpin pengadilan abadi sejarah akan, dengan senyuman, mencabik-cabik dakwaan penuntut umum dan keputusan pengadilan ini. Dan sang dewi akan membebaskan kami.[5]
Hitler menjadi terkenal karena pernyataan sikapnya yang berani. Hakim Georg Neithardt, hakim pengadilan yang mendengar pernyataannya itu pun jadi bersimpati padanya dan bahkan mengirim pesan ke Pengadilan Banding untuk mengurangi masa kurungan Hitler. Sebagai hasilnya, Hitler hanya perlu menjalani hukuman 9 bulan penjara di Penjara Landsberg; setelah menyulut revolusi, pembunuhan 4 perwira polisi, dan perampokan bank. Tahun 1924, nama Hitler dan Nazi sempat terbenam.

[sunting] Kebangkitan

[sunting] Gejolak perekonomian Jerman

Hitler-Jugend, 1939
Pada pertengahan 1920-an ekonomi Jerman pulih dan inflasi mulai berkurang. Pemerintahan Weimar yang berkuasa berhasil menyelesaikan masalah pergantian kerugian perang dengan meminjam uang dari Amerika Serikat. Namun, ada sejumlah rakyat Jerman yang tidak setuju dan menyebut peristiwa ini sebagai "kemerosotan Weimar." Mereka bergabung dengan kelompok nonpolitik seperti Wandervogel yang menyerukan untuk kembali ke cara hidup lama yang lebih sederhana. Nazi memanfaatkannya dan ikut mensosialisasikan gerakan untuk kembali ke nilai lama ini (gerakan ini tetap bertahan ketika Nazi berkuasa dalam sebuah kelompok yang dinamakan Hitler-Jugend, Pemuda Hitler").
Pada pertengahan tahun 1920-an, partai Nazi menjadi sebuah partai kecil yang radikal. Program partai mereka menjanjikan bahwa jika Nazi berkuasa, Yahudi Jerman, yang dianggap berada dibalik 'Perjanjian Versailes', akan dicabut kewarganegaraannya, atau bahkan diusir dari negara tersebut. Menurut Bruno Hahnel, pemimpin Kelompok Muda Hitler untuk tahun 1927—1945, mereka menganggap bahwa Golongan Yahudi Dunia ingin meraih kekuasaan dan menguasai dunia sehingga Kelompok Muda Hitler harus menggagalkannya.
Isu konspirasi Yahudi sedunia itu disuarakan secara terbuka oleh Nazi; dan dipercaya. Bersamaan dengan munculnya paham anti-Semit itu, tumbuh keyakinan bahwa kekerasan adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses politik, sehingga kemudian, Nazi mendirikan sayap paramiliter yang disebut Sturmabteilung (SA), "Pasukan Badai". Tugasnya adalah menjaga pertemuan-pertemuan Nazi, mengancam pengikut partai-partai lain.[5] [11], dan menggalang dukungan.

[sunting] Hitler menjadi Kanselir

Pada tahun 1928 atau 7 tahun setelah Hitler memimpin partai, Nazi gagal meraih kekuasaan dalam pemilu. Pada pemilu itu, Nazi hanya mendapatkan 2,6% suara. Tapi 4 tahun dan 18 bulan kemudian, Hitler menjadi Kanselir Jerman karena Nazi didukung oleh keadaan.[5]
Pada tahun 1930-an, Jermah jatuh bangkrut. Harga produk pertanian dunia yang jatuh mengakibatkan kemiskinan, jatuhnya Wall Street mengakibatkan kemerosotan ekonomi di seluruh dunia, ditambah lagi dengan datangnya tagihan utang dari Amerika Serikat yang semakin menekan persediaan devisa Jerman. Tahun 1931 angka pengangguran di Jerman meningkat hingga 5 juta orang. Pengangguran hidup dengan susah payah di perkotaan ketika Jerman menjadi negara dengan perekonomian paling buruk di dunia. Keadaan semakin buruk ketika lima bank utama di Jerman hancur pada tahun 1931 menyebabkan lebih dari 20.000 perusahaan Jerman gulung tikar.
Tanpa diduga, dalam krisis ekonomi itu, suara untuk Nazi meningkat. orang-orang mulai tertarik dengan prinsip mereka: "Versailes adalah kejahatan dan Yahudi berada dibelakangnya. Marxisme harus dihancurkan dan Bangsa Jerman harus lahir kembali." Bahkan karena sedemikian bosannya dengan keadaan ekonomi, orang-orang pedesaan yang belum pernah mendengar tentang Hitler dan partainya ikut memilih Nazi. Seperti misalnya di kota terpencil di wilayah Prusia Timur, Neidenburg, terjadi peningkatan suara yang sangat drastis untuk Nazi. Pada tahun 1928, Nazi mendapat 2.3% suara di sini. Namun pada tahun 1930 dukungan yang mereka dapatkan melonjak ke angka 25.8%; padahal Hitler tak pernah berkunjung ke sana dan tak ada perwakilan partai Nazi di kota itu. Tapi bukan hanya Nazi yang mulai naik daun, komunis juga mulai mendapat dukungan sehingga demokrasi yang baru lahir di Jerman mulai terancam karena para pemilih terdorong ke titik ekstrim; antara Nazi dan Komunis. Pertikaian mulai terjadi, Nazi dan Pasukan Badainya (SA) dengan Komunis.
Meskipun pada pemilu itu, Hitler kalah dari pesaingnya Presiden Hidenburg, ia telah menetapkan dirinya sebagai pemimpin alternatif Jerman yang menawarkan keteraturan, kedisiplinan, dan kharisma. Pada pemilu tahun 1932 mayoritas mulai memilih dua partai yang secara terbuka bertujuan menggulingkan demokrasi Jerman: Nazi dan Komunis. Demokrasi yang datang di Jerman pada akhir PD I dianggap kurang cocok dan harus disingkirkan dari Jerman. Dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932), Hitler tidak menyembunyikan fakta bahwa Nazi memiliki paham kediktatoran:
Hitler dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932).
"Musuh kita menuduh kita golongan sosialis-nasional, dan aku pada khususnya, sebagai orang yang tidak toleran dan menyukai permusuhan. Mereka bilang kita tak mau bekerjasama dengan partai lain. Mereka bilang golongan Sosialis-Nasional bukanlah orang Jerman karena menolak bekerjasama dengan partai lain. Lalu, apakah memiliki 30 partai adalah ciri khas bangsa Jerman!? Aku harus mengakui satu hal - orang-orang itu tidak salah. Kita tidak toleran. Aku memiliki satu tujuan - untuk menyingkirkan 30 partai politik itu dari Jerman! Mereka salah mengira kita adalah salah satu dari mereka. kita punya satu tujuan, dan kita akan mewujudkannya dengan setia dan tanpa kompromi sampai ke liang kubur!"[12]
Hasilnya pada pemilihan umum bulan Juli 1932 itu, Nazi menjadi partai terbesar di Jerman dengan meraih 37.4% suara. Kini hanya ada satu orang yang menjadi penghalang antara hitler dan posisi Kanselir: Presiden Hindenburg, orang yang pernah bersaing dengan Hitler untuk jabatan presiden dan mengalahkannya. Hindenburg bertemu Hitler pada tanggal 13 Agustus 1932 dan dalam pertemuan itu, Hitler menuntut untuk menjadi kanselir; Hindenburg menolak. Ia tidak setuju bila kekuasaan pemerintah diberikan ke satu partai yang tidak mewakili mayoritas pemilih dan -lebih jauh lagi- tidak toleran dengan disiplin yang rendah dan seringkali menggunakan kekerasan.[5]}}
Kemudian, munculah sekelompok orang yang mulai menekan dan melobi Presiden Hindenburg, termasuk salah satu di antaranya seorang pengusaha mantan Direktur Reich Bank Hjalmar Schacht. Ia menulis surat kepada Hindenburg mendesak agar Hitler diberi mandat Kanselir demi kebaikan Jerman. Para pengusaha ketika itu lebih memilih agar perekonomian Jerman dikuasai oleh Nazi daripada Komunis yang jelas akan mematikan usaha mereka. Tekanan baru muncul sebagai akibat dari permainan perang militer: sebuah laporan menegaskan pada kabinet bahwa dalam kerusuhan sipil, militer tidak dapat mengendalikan baik Nazi maupun Komunis.
Tapi bukan hanya Hindenburg saja yang mendapat tekanan; Nazi juga mendapatkan hal yang sama. Partai Nazi terancam bangkrut dan kehabisan uang setelah salah satu tokoh utama partai, Gregor Strasser, mengundurkan diri. Sehingga dukungan suara mereka turun menjadi 33%; tampaknya dukungan untuk mereka sudah mencapai titik maksimal. Untungnya, Nazi mendapat dukungan dari kelompok tradisional Kanan yang ingin menggulingkan demokrasi dan komunis karena tanpa dukungan Hitler, mereka tidak akan mampu melakukannya. Salah satu di antara mereka. mantan Kanselir bangsawan Franz von Papen, menawarkan kesepakatan: Hitler bisa menjadi Kanselir jika ia, von Papen, menjadi wakil Kanselir, dan hanya ada 2 anggota Nazi lainnya yang masuk kabinet yang mayoritas diisi oleh orang-orang konservatif tradisional. Dengan begitu, ia berharap pengaruh Hitler dapat "dijinakkan." Akhirnya, Hindenburg menawarkan posisi Kanselir kepada Adolf Hitler pada 30 Januari 1933. Dan segera setelah pengangkatan resmi itu, salah satu sahabat terdekat Hindenburg pada saat Perang Dunia I, Jenderal Ludendorff, mengirim telegram kepadanya:
[...] Ku ramalkan —dengan sungguh-sungguh— bahwa "orang terkutuk" ini akan membawa negara kita ke dalam jurang yang dalam. Generasi mendatang akan mengutukmu karena ini.[5]
Pada tanggal 30 Januari 1933 itu pula, Nazi mengadakan parade perayaan yang meriah di Berlin; revolusi telah dimulai.
Suara Untuk Partai Nazi
Tanggal Jumlah Suara
(dalam ribuan)
Persentase Kursi di
Reichstag
Keterangan
Mei 1924 1,918.3 6.5 32 Hitler di dalam penjara
Desember 1924 907.3 3.0 14 Hitler dibebaskan
Mei 1928 810.1 2.6 12  
September 1930 6,409.6 18.3 107 Krisis finansial terjadi
Juli 1932 13,745.8 37.4 230 Hitler menjadi kandidat presiden
November 1932 11,737.0 33.1 196  
Maret 1933 17,277.0 43.9 288 Hitler telah menjadi Kanselir Jerman

[sunting] Pembersihan perwira Pasukan Badai

Rakyat Jerman hanya perlu kurang dari 12 minggu dalam kekuasaan Hitler untuk melihat apa jadinya status Yahudi di Negara Nazi yang baru ini. Pada tanggal 1 April 1933, partai memboikot semua toko milik Yahudi selama sehari penuh. Nazi menjadikan golongan Yahudi sebagai kambing hitam atas kekalahan pada PD I dan banyak kegagalan lainnya. Kebanyakan rakyat Jerman membiarkan hal tersebut karena menganggapnya sebagai bagian dari revolusi.[13]
Pada bulan-bulan awal kekuasaan Nazi, orang-orang Yahudi Jerman juga menjadi korban dari serangan dan kekerasan dari Pasukan Badai (SA). Pasukan itu juga mengambil langkah keras lain. Pada tahun 1933, bersama-sama dengan pelajar yang bersimpati, SA melakukan pembakaran massal buku-buku "terlarang", terutama yang dibuat oleh penulis Yahudi. Lebih jauh lagi, Ernst Julius Röhm, pemimpin tertinggi Pasukan Badai, juga menuntut agar pasukannya dimasukan ke dalam pasukan Militer Jerman reguler. Militer menolak keras ide tersebut. Penolakan terhadap Pasukan Badai itu dilatarbelakangi oleh ketidaksukaan kalangan militer akan tingkah laku dan penampilan mereka; Pasukan Badai dibenci sebagian besar prajurit Militer Jerman[13]. Juga menjadi semakin jelas —bukan hanya bagi kalangan militer— bahwa Ernst Julius Rohm, komandan tertinggi Pasukan Badai, berusaha untuk mengambil alih Angkatan Bersenjata Jerman. Ia berusaha untuk menjadi Menteri Angkatan Bersenjata dan membentuk pasukannya sendiri[13].
Pada musim panas tahun 1934, Hitler mendapat sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Heinrich Himmler, yang juga berambisi untuk berkuasa yang secara teknis masih bekerja untuk Ernst Julius Roehm dalam hierarki Nazi, melaporkan kepada Hitler bahwa Ernst Röhm, teman lama Hitler yang kini menjabat sebagai pemimpin tertinggi Pasukan Badai (SA), sedang mempersiapkan sebuah kudeta; dan Hitler mempercayainya. Pada tanggal 30 Juni 1934, ketika sedang berlibur di Bavaria, Ernst Rohm ditangkap dan dibawa ke penjara terdekat, dua hari kemudian ia ditembak mati. Tak hanya sampai di situ, pada bulan Juli 1934, Hitler juga "membersihkan" jajaran perwira SA yang dituduh sedang menyiapkan revolusi.[11]
Angkatan bersenjata sangat berterima kasih; mereka senang Rohm tewas dan kekuasaan Pasukan Badai dikurangi. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, mereka ajukan diri untuk ucapkan sumpah setia pada Hitler secara pribadi. Orang yang kini, setelah kematian Presiden Hindenburg, tak hanya menjabat sebagai Kanselir Jerman tapi juga pemimpin negara.
Setelah kematian Rohm, Hitler tampaknya telah mengembalikan ketertiban; militer telah bersumpah untuknya; revolusi di jalan mereda. Pada tahun-tahun berikutnya, rakyat Jerman mulai memandang Hitler sebagai seorang pemimpin yang kuat dan penuh percaya diri; yang orasinya menjanjikan negara Jerman baru yang dinamis dan kuat.

[sunting] Kebangkitan Jerman

Pada pertengahan tahun 1930-an, Jerman kembali bangkit di bawah kepemimpinan Hitler. Saat itu, Nazi dengan menteri ekonominya, Hjalmar Horace Greeley Schacht, berhasil menghapus pengangguran di Jerman dengan menciptakan berbagai proyek yang menyerap banyak tenaga kerja seperti proyek pembangunan Autobahn dan proyek persenjataan-kembali militer Jerman. Nazi juga menambah anggaran militer di tahun pertama kekuasaan mereka sampai-sampai militer tidak mampu menghabiskan seluruh biaya yang dianggarkan. Proyek-proyek tersebut membawa Jerman ke dalam keadaan tenaga kerja penuh. Rakyat mendapat pekerjaan dan penghasilan sehingga mereka dapat membeli makanan. Persenjataan-kembali juga menghapus rasa malu rakyat Jerman karena telah menyerah di Perang Dunia I.
Pada tahun 1935, Inggris, yang ketika itu merasa bersalah karena telah memaksakan Perjanjian Versailes yang memberatkan rakyat Jerman, membuat perjanjian baru dengan Hitler. Dalam perjanjian itu, Hitler diperbolehkan membangun angkatan lautnya melebihi batas yang diizinkan dalam Perjanjian Versailes. Hitler yang ingin memantapkan hubungannya dengan Inggris kemudian mengirim Joachim von Ribbentrop pada musim panas tahun 1936 untuk mengupayakan terciptanya aliansi antara Inggris dengan Jerman. Sayangnya, Joachim von Ribbentrop gagal membuat kesepakatan di Inggris; bukan karena Inggris tidak mau beraliansi dengan Jerman, melainkan karena orang Inggris menganggap Nazi mengirimkan orang yang terlalu sombong. Ribbentrop membuat kesalahan fatal dengan memberikan salut Nazi (dengan mengangkat tangan kanan) kepada Raja Inggris George VI.
Pasukan Nazi disambut begitu mereka memasuki wilayah Austria.
Nazi memerintahkan orang Yahudi mengepel jalanan di Austria untuk mempermalukan mereka.
Pada tahun 1936, rakyat Jerman menganggap negara mereka telah berubah menjadi negara yang lebih baik di tangan Hitler setelah ia memerintahkan pasukan Jerman untuk memasuki kembali wilayah Jerman yang sempat lepas akibat perjanjian Versailes, Rheinland. Selain Rhineland, Hitler juga memerintahkan pasukannya untuk memasuki wilayah dengan penduduk berbahasa jerman lainnya, Austria, pada tanggal 15 Maret 1938. Di kedua wilayah itu, pasukan Jerman disambut hangat dan meriah. Lebih jauh lagi, rakyat Jerman melihat tindakan pengambilan-kembali Rhineland dan Austria itu sebagai salah satu isyarat bahwa negara mereka mulai mendapatkan kembali kekuatan dan harga dirinya. Sepulangnya ke Jerman, Hitler disambut gegap gempita sebagai seorang pahlawan bangsa Jerman.
Namun pada tahun kejayaan tersebut terjadi pula sebuah peristiwa mencengangkan yang mengubah kehidupan rakyat Jerman. Orang Yahudi secara sistematis disingkirkan dari Jerman. UU Nürnberg 1935 melarang pernikahan orang Yahudi dengan warga Jerman lainnya dan menyatakan bahwa Yahudi bukanlah warga negara Jerman. Hitler dan Nazinya juga mengobarkan propaganda-propaganda yang menyatakan bahwa kekuasaan Yahudi di Jerman sudah terlalu besar dan memancing rakyat Jerman untuk melawannya; misalnya dengan mengatakan bahwa di antara 4.800 orang pengacara di Berlin, 3.600-nya adalah orang Yahudi. Propaganda tersebut berhasil mengubah pendapat masyarakat Jerman sehingga mereka tak berkeberatan jika orang Yahudi disingkirkan dari negara Jerman.
Di Austria sendiri, pasukan SS mulai menjalankan aksinya "membersihkan" orang Yahudi dari tanah yang sekarang merupakan bagian dari negara Jerman itu. Yahudi Austria juga dipaksa melakukan pekerjaan yang memang dirancang untuk mempermalukan mereka; misalnya menyikat jalanan sampai bersih. Selain pasukan SS, beberapa penduduk Austria pendukung Nazi juga ikut menghina orang Yahudi itu; mereka menendangi Yahudi yang sedang bekerja dan menertawakannya.
Tak tahan didiskriminasi dan diperlakukan secara kasar, ribuan orang Yahudi keluar dari Jerman sepanjang tahun 1930-an.

[sunting] Kristallnacht

Herschel Gryuzspan, pemuda Yahudi yang berhasil membunuh Diplomat Jerman Ernst von Rath.
Pada musim gugur tahun 1938, terjadi sebuah peristiwa mengejutkan: Ernst von Rath, seorang diplomat Jerman, tewas di Paris ditangan seorang pemuda Yahudi bernama Herschel Gryuzspan yang marah melihat perlakuan Nazi terhadap keluarganya.
Dalam acara peringatan Percobaan Revolusi Burgerbrau Keller (yang terjadi pada tahun 1923), Joseph Goebbels, menteri propaganda Nazi, meminta persetujuan dari Hitler untuk membebaskan Pasukan Badai (SA) untuk melakukan balas dendam atas peristiwa terbunuhnya Ernst kepada para Yahudi; dan Hitler setuju. Dan akhirnya, terjadilah peristiwa yang disebut dengan Kristalnacht; Malam Kristal. Dalam peristiwa itu, Pasukan Badai menghancurkan sekitar 8.000 rumah, toko, dan bangunan-bangunan lain milik orang Yahudi. Mereka juga membunuh dan memenjarakan sekurangnya 30.000 orang Yahudi; menghancurkan 1.668 sinagog dan membakar 267 di antaranya.[14] Banyak orang Jerman yang tidak setuju dengan peristiwa ini, salah satu di antaranya adalah Kolonel Claus von Stauffenberg, seorang perwira Nazi yang hampir membunuh Hitler di kemudian hari.[11] Meskipun begitu, popularitas Hitler tidak terganggu. Hitler tak pernah membicarakan peristiwa itu di depan publik sehingga kebanyakan rakyat Jerman percaya bahwa peristiwa itu terjadi bukan atas kehendak sang Fuehrer, melainkan karena kebrutalan Pasukan Badai itu sendiri.

[sunting] "Pembersihan" anak-anak cacat

Pada akhir tahun 1938 atau awal tahun 1939, Philipp Bouhler, pemimpin Kantor Istana Kanselir Fuehrer, memberikan sebuah surat —yang ditulis oleh seorang ayah dari anak yang cacat mental— kepada Hitler. Surat itu berisi tentang permintaan ijin sang ayah untuk membunuh anaknya itu; Hitler setuju. Lebih jauh lagi, Hitler malah memerintahkan orang-orangnya untuk menghabisi semua anak cacat di seluruh Jerman. Philipp Bouhler sendiri kemudian diberi hak untuk membentuk kesatuan polisi rahasia untuk menyeleksi dan membunuh anak-anak cacat dalam hitungan hari setelah mereka lahir.
Polisi rahasia itu kemudian mencari anak-anak yang diduga cacat, kemudian menuliskan biodata dan ciri-ciri anak itu di selembar formulir. Formulir itu kemudian diserahkan kepada tiga orang dokter khusus yang akan menentukan apakah anak tersebut layak untuk hidup; jika tidak, mereka akan menandai formulir itu dengan tanda "X". Setelah itu, mereka akan ditugaskan untuk menjemput anak yang dianggap "tak layak hidup" untuk kemudian dikumpulkan dan dibunuh dengan menyuntikan luminal atau morfin dengan dosis yang mematikan ke dalam tubuh mereka.

[sunting] Perang dan kejatuhan

Perang yang pecah pada tahun 1939 menyebabkan terjadinya kemunduran di tubuh partai, terutama setelah tahun 1941 ketika perang mulai memanas dan menyeret Jerman ke dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Pada saat yang sama, Hitler meninggalkan urusan domestik dan memusatkan perhatiannya pada militer tanpa menunjuk seseorang untuk menggantikan kedudukannya untuk mengatur masalah domestik. Akibatnya, administrasi sipil Jerman kacau, tidak terorganisasi, dan tidak efektif. Dalam keadaan seperti ini, the Gauleiters, yang hampir semuanya merupakan loyalis fanatik Hitler, mulai mengambil kontrol atas pengarahan tenaga kerja, alokasi perumahan, proteksi serangan udara, dan lainnya. Kadangkala mereka juga bertindak sebagai ombudsman untuk rakyat. Mereka juga menghasut pengusiran semua orang Yahudi yang tersisa di Jerman dengan alasan rakyat Jerman mulai kekurangan rumah dan tempat tinggal akibat pengeboman yang dilakukan sekutu.
Pasukan itu adalah daerah terakhir dari negara Jerman yang mengalah ke Partai Nazi, dan tak pernah dilakukan sepenuhnya. Reichswehr pra-1933 telah melarang anggotanya mengikuti ParPol itu, dan ini dipertahankan selama beberapa waktu setelah tahun 1933. Tokoh Nazi militer bergabung dengan Waffen SS, sayap militer SS. Namun pada tahun 1938 MenHan Blomberg dan kepala staf pasukan, Jenderal Werner von Fritsch, disingkirkan dari jabatannya setelah skandal yang dibuat-buat. Hitler mengangkat diri sebagai MenHan, dan pimpinan pasukan yang baru, Jenderal Franz Halder dan Walther von Brauchitsch, kagum pada Hitler dan tidak bisa menentang kehendaknya secara terbuka. Namun, secara aktif Halder mendukung rencana tak berhasil untuk mengadakan kudeta dan menyingkirkan Hitler dari kekuasaannya selama krisis tahun 1938 di Cekoslowakia, dan kembali pada tahun 1939. Brauchitsch mengetahui rencana-rencana itu namun tak mendukungnya. Hanya setelah tahun 1939, pelarangan tokoh Nazi bergabung dengan Pasukan Jerman - yang secara tradisional basis kekuatan konservatisme monarkis Protestan yang berlawanan pada gerakan politik massal apapun - dicabut, dan sejumlah jenderal, utamanya Walther von Reichenau dan Walter Model, menjadi tokoh Nazi yang fanatik. Tak sampai tahun 1944 sekelompok perwira yang menentang rezim Nazi merancang percobaan serius untuk menjungkalkan Hitler dalam Plot 20 Juli, namun mereka tak pernah mendapatkan dukungan penuh dari korps-korps perwira. Bagaimanapun AL Jerman amat setia pada Hitler dan komandannya Karl Dönitz, adalah calon pengganti Hitler pada tahun 1945.
Dari tahun 1945, Partai Nazi dan negara Nazi tak sanggup lama berpisah. Ketika pasukan Jerman menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945 dan negara Jerman berhenti ada, Partai Nazi, meskipun memiliki 8,5 juta anggota nominal dan struktur organisasi di seantero negeri, juga berhenti ada. Anggotanya yang paling fanatik bisa bunuh diri, melarikan diri dari Jerman, maupun ditangkap. Khayalak ramai membakar kartu partainya dan berusaha bercampur ke dalam masyarakat Jerman secepat mungkin. Dari akhir perang, Nazi telah berkurang dibandingkan pada kesetiaan pada seorang Adolf Hitler, dan kematiannya membebaskan kebanyakan anggota Nazi dari sumpahnya dan berharap untuk menjaga partainya tetap bernafas. Dalam Testamen Politiknya, Hitler mengangkat Bormann "Menteri Partai", namun tak mencalonkan pengganti sebagai pimpinan partai - pengauan bahwa Partai Nazi tanpa Hitler tak memiliki asas keberadaan. Secara resmi Partai Nazi dilarang oleh pemerintah pendudukan Sekutu dan proses denazifikasi meluas dilakukan untuk membersihkan bekas anggota Nazi dari pemerintahan, peradilan, perguruan tinggi, sekolah, dan pers di daerah pendudukan Jerman. Sebenarnya tidak ada perlawanan atau percobaan untuk mengorganisasi gerakan bawah tanah Nazi. Dari masa itu kehidupan politik yang normal tercipta lagi di Jerman Barat pada tahun 1949, Nazi secara efektif lenyap. Di Jerman Timur, pemerintah komunis yang baru membalas dendam atas bekas tokoh Nazi berpangkat tinggi yang bisa mereka temukan, dan kelangsungan jenis gerakan Nazi apapun tak mungkin dipertahankan.
Sejak tahun 1949 terdapat sejumlah percobaan untuk mengorganisasi partai ultranasionalis di Jerman, namun tidak ada yang secara terbuka mengaku Nazi atau mencoba menggunakan lambang dan slogan Partai Nazi – seperti yang ditunjukkan dengan tepat oleh Jerman, lebih banyak tokoh Nazi di Amerika Serikat (dan sekarang di Rusia) daripada di Jerman. Partai Kekaisaran Jerman (Deutsche Reichspartei, DRP), yang menampung banyak bekas tokoh Nazi, memiliki 5 anggota di Bundestag pertama yang dipilih pada tahun 1949, namun dikalahkan pada tahun 1953. Dari tahun 1960-an ketuanya Adolf von Thadden menyadari partai ini tak memiliki masa depan dan diputar pada tahun 1964. Thadden (yang saudari tirinya Elisabeth von Thadden dihukum mati oleh Nazi atas perannya dalam Perlawanan Jerman), kemudian membentuk Partai Demokrat Nasional Jerman (Nationaldemokratische Partei Deutschlands, NPD) yang baru dan lebih luas, yang masih ada, sekarang dipimpin Udo Voigt. NPD telah lolos dari sejumlah percobaan pelarangan oleh Mahkamah Konstitusi Federal sebagai partai Neo-Nazi. Sekali-sekali partai ini memenangkan kursi di Landtag beberapa negara bagian Jerman, khususnya di daerah bekas Deutsche Demokratische Republik, namun tak pernah mencapai ambang 5% untuk memenangkan kursi di Bundestag. NPD memiliki 5.300 anggota terdaftar pada tahun 2004, dan platform utamanya adalah penentangan atas imigrasi.

[sunting] Komposisi partai

[sunting] Anggota umum

Anggota umum (Parteimitglieder) dalam partai Nazi sebagian besar terdiri dari penduduk urban kelas menengah ke bawah. 7% anggota adalah kelas atas, 7% petani, 35% buruh industri dan 51% sisanya adalah kelas mengengah. Sementara itu, kelompok profesi yang paling banyak bergabung dengan Nazi adalah dokter medis.
Ketika Nazi memulai kekuasaannya di Jerman pada tahun 1933, Nazi telah memiliki anggota dengan jumlah lebih dari 2 juta orang. Ketika berkuasa, mereka menarik lebih banyak anggota hingga mencapai 8.5 juta anggota di akhir kekuasaannya. Meskipun begitu, hanya sekitar 1 juta orang yang aktif berperan dalam partai; sisanya kebanyakan bergabung karena alasan karier.

[sunting] Anggota militer

Anggota Nazi yang memiliki ambisi militer didorong untuk bergabung dengan Waffen SS atau Wehrmacht, terutama ketika Perang Dunia II berkobar. Awalnya, peraturan mengharuskan setiap anggota Nazi yang bergabung dengan Wehrmatch untuk melepaskan keanggotaannya dari partai. Meskipun begitu, keadaan Perang Dunia II memaksa sejumlah perwira Nazi seperti Reinhard Heydrich dan Fritz Todt dan beberapa anggota lainnya untuk bergabung dengan Wehrmacht tanpa melepaskan keanggotaan mereka.

[sunting] Keanggotaan pelajar

Pada tahun 1926 Partai Nazi membentuk sebuah divisi yang keanggotannya terdiri dari pelajar-pelajar di Jerman yang dikenal dengan nama NS-Deutscher Studentenbund (NSDtB).

[sunting] Grup Paramiliter

Sebagai tambahan, beberapa grup paramiliter eksis dan "mendukung" tujuan Nazi. Semua anggota dari grup-grup tersebut dibutuhkan untuk menjadi anggota reguler partai Nazi, dan nantinya bisa memasuki grup pilihan mereka masing-masing. Sistem raksasa/besar dari tanda kepangkatan paramiliter partai Nazi dikembangkan untuk setiap paramiliter yang berbeda-beda.
Grup paramiliter besar dari Partai Nazi sebagai berikut :
Hitler-Jugend adalah sebuah grup paramiliter dibagi ke korps kepemimpinan dewasa dan keanggotaan umum terbuka untuk semua anak berumur 14 sampai 18 tahun

[sunting] Simbol partai

  • Bendera Nazi: Partai NSDAP menggunakan swastika yang menghadap ke kanan sebagai simbol mereka. Warna merah dan hitam melambangkan Blut und Boden (darah dan tanah). Sebelumnya, warna hitam, putih, dan merah digunakan sebagai warna bendera Konfederasi Jerman Utara (yang didirikan oleh Otto von Bismarck, yang diilhami dari warna hitam putih bendera Prusia). Pada tahun 1871, bendera Konfederasi Jerman Utara itu kemudian dijadikan sebagai Reichflagge (bendera Reich). Warna hitam, putih, dan merah juga pernah dijadikan sebagai lambang nasionalis, terutama pada masa Perang Dunia I dan pada masa Republik Weimar.
  • Swastika
  • Lagu: Horst Wessel Lied.
  • Elang Jerman: Partai Nazi menggunakan bentuk Elang Jerman tradisional yang diubah sedemikian rupa; Berdiri di atas lambang swastika di dalam rangkaian daun ek. Ketika kepala elang tersebut menghadap ke pundak kirinya, lambang itu menyimbolkan Partai Nazi, dan disebut dengan Parteiadler. Sebaliknya, ketika menghadap ke pundak kanannya, elang itu menyimbolkan negara (Reich), dan disebut dengan Reichsadler. Setelah partai Nazi berkuasa di Jerman, mereka segera mengganti lambang Elang Jerman tradisional dengan Elang Jerman mereka di seluruh negara dan institusinya.

[sunting] Ucapan, motto, dan slogan

"Sieg Heil!"
"Hidup kejayaan!"
"Heil Hitler!"
"Keselamatan dari Hitler atau Hidup Hitler!"
"Arbeit macht frei"
"Kerja menghasilkan kebebasan"
"Ein Volk, ein Reich, ein Führer!"
"Satu masyarakat, satu bangsa, satu pemimpin!"
"Deutschland, erwache!"
"Jerman, bangkitlah!"
"Die Juden sind unser Unglück!"
"Yahudi adalah sumber masalah kita!"
"Lang lebe unser ruhmvoller Führer!"
"Panjang umur pemimpin kami yang agung!"
"Heute Deutschland, morgen die Welt!"
"Jerman hari ini, dunia esok hari!"
"Die Deutschen immer vor dem Ausländer und den Juden!"
"Orang Jerman selalu di depan orang asing dan Yahudi!"
"Sicher ist der Jude auch ein Mann, aber der Floh ist auch ein Tier.."
"Sudah jelas kalau orang Yahudi adalah manusia, tetapi kutu juga seekor hewan ..."
"Arbeit; Freiheit; Brot"
"Kerja; Kebebasan; Roti"